Mutiara Yang Dibuang

https://muslimakhirzaman1.blogspot.co.id

Mutiara Yang Dibuang


Suami isteri yang terbilang cukup kaya di komplek perumahannya saat hendak memasuki rumah, mereka melihat keadaan ruang makan yang kotor dan tercium bau menyengat, aroma yang tidak sedap, bau "pesing".

Sementara itu di sudut ruang meja makan terlihat seorang ibu yang sudah berusia lanjut (tua) sedang berusaha keras untuk bisa menyapu.

Istri : (Dengan suara keras dia menghardik dan membentak ibu tua itu)
"Ini pasti ulah ibu, kan......! Ibu ngompol lagi di lantai kan........? Tuh lihat, meja kotor, makanan berceceran dimana-mana, lantai juga! Waduuuuuh (marah dan geram)..... ibu...ibu!! Ini rumah bukan gudang bu !!!"

Suami :
"Sudahlah mama.... jangan bentak ibu seperti itu, kasian.....ibu kan sudah tua"

Istri:
"Tidak bisalah pah begini terus-menerus! Kalau tiba-tiba ada tamu yang datang, apa jadinya?!! Sebaiknya besok kita bawa ibu ke panti jompo deh pah, Saya akan bawa!"

Suami :
Jangan ma....! Itu kan ibumu....masak mau dibawa ke panti jompo???

Selang beberapa waktu kemudian, setelah si ibu tua dibawa ke panti jompo si istri berbenah membersihkan dan merapikan kamar ibunya. Dibawah kasur ditemukan sebuah buku lusuh dengan kertas yang agak kuning kusam.

Dia tertarik karena di buku itu terpampang ada foto dirinya sejak usia masih kecil hingga remaja, di sampul halaman depan buku tersebut tertulis sebuah judul "Putriku Buah Hatiku"

istri : ... (Terduduk lesu setelah membaca tulisan ibunya itu)

Diawali hari dan tanggal lahir dia. "Aku melahirkan putriku... biar terasa sakit dan mandi darah, aku bangga bisa punya anak. Ya! aku bangga bisa berjuang tanpa suami yang telah mendahuluiku."

"Aku rawat dengan cinta, aku besarkan dengan kasih, aku sekolahkan dengan airmata, aku hidupi dia dengan cucuran keringat..."

"Aku ingat ketika kubawa ke klinik untuk imunisasi... diatas angkot, dia nangis lalu kubuka kancing blus dan susui dia. Aku tak merasa malu, bahkan tiba-tiba dia kencingi aku... tapi biarlah."

"Tiba-tiba dia batuk kecil.. muntah dan basahi rokku."

Hari itu terasa indah bagiku, biarpun aku basah oleh kencing dan muntahannya... aku tetap tersenyum... bangga sekali.

Kejadian itu terus berulang-ulang beberapa kali.

Aku tak peduli apa kata orang diatas angkot... asalkan putriku bisa tumbuh sehat... Itu yang utama bagiku.

Istri : (Sambil baca... air mata nya mulai meleleh turun, hati terasa perih dan dada terasa sesak)
Tiba-tiba dia berteriak keras, meraung-raung sejadi-jadinya "Ibuuuuuuu... ibuuuuu!!" Sambil berdiri setengah berlari ke garasi.

Suami :
Suaminya kaget lihat ulah istrinya dan bertanya : "Keeeenapa ma, ada apa ?????"
Terisak dia jawab : "Aku harus bawa kembali ibuku".

Tiba-tiba telpon berdering, diterima suaminya lalu........
"Mohon bapak dan ibu segera datang ke panti sekarang... cepat!!!"

Mereka buru-buru ke panti... saat masuk, nampak tubuh ibu tua sudah lemah, sedang diperiksa dokter.

Istri :
si istri berteriak histeris sambil menangis menahan air mata "Ibuuuuu........"!! Ibunya lemah tanpa bersuara dan berusaha memeluk kepala anaknya seraya berbisik pelan dan bercucur air mata..... "Anakku...ibu bangga punya kamu....seluruh cinta kasih hanya buat kamu nak... Maafkan ibu. iiiii...ibu saaayyyaaaang padamu (sambil memejamkan mata)"
Sang ibupun menghembuskan nafas... meninggal dengan damai

Anaknya meraung-raung keras sekali....menangis dan menyesal !!!!! "Ibuu....ibuu.... aku minta ampun buu...... aku durhaka sama ibuu.. ampun...ampuni aku bu. iiibuu...jangan tinggalkan aku bu.

"Anak macam apa aku ini....anak macam apa.......ampun buu....ampuni aku ibuu"

0 Response to "Mutiara Yang Dibuang"

Posting Komentar